Perayaan Misa Paskah dan Momentum Kartini Day di SMK St.Fransiskus Semarang

Suasana Perayaan Misa Paskah guru/karyawan dan siswa/i kelas X, XI, XII yang dilaksanakan di aula SMK St.Fransiskus, Kamis, 21/4/22. (Photo is taken by Mrs.Fitri.)

Dalam rangka memperingati hari Paskah dan  meneladani perjuangan Ibu Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan emansipasi perempuan, keluarga besar SMK St. Fransiskus Semarang mengadakan Misa Paskah di Aula SMK St. Fransiskus Semarang, Kamis, 21 April 2022. Perayaan Misa dipimpin oleh Rm. Antonius Edy Sulistyono Sugito, MSF dari Gereja St. Paulus Sendangguwo. Terasa istimewa dan menarik dalam Misa Perayaan Paskah ini Bapak/Ibu guru karyawan dan para siswa mengenakan baju adat dan  paduan suara  diiringi grup extrakurikuler musik keroncong.

            Perayaan misa Paskah dilaksanakan pukul 10.00 WIB kemudian dilanjutkan perayaan hari Kartini dengan Pentas Seni. Dalam homilinya Rm. Edi, MSF mengajak kita untuk rela menderita dan mau berkorban. Romo Edi mengajak kita semua untuk merenungkan bacaan  Kitab Suci (Luk 24:35-48), untuk menyatukan penderitaan yang sudah dilakukan Yesus di kayu salib, barangsipa yang mau memanggul salib, ia akan mendapatkan keselamatan dan kemuliaan di surga. “Di dunia ini tidak ada orang yang tidak menderita, penderitaan harus dihadapi dengan ketekunan, kesabaran, cinta kasih & rela berkorban bukan malah lari” tegas Rm. Edi. Pesan perayaan paskah yang harus kita sikapi dengan baik yaitu  rasa takut saat kita mengalami kesendirian, kecewa saat peristiwa tidak sesuai dengan pikiran, dan  harapan.  Sama seperti yang dialami para murid Yesus mengalami takut, kecewa dan hilang harapan setelah ditinggalkan oleh Yesus karena wafat disalibkan dan takut dikejar untuk disiksa dan dibunuh.

            Sebelum berkat penutup, Yohanes Sudarna selaku Kepala SMK St. Fransiskus menyampaikan terimakasih dan ucapan selamat Paskah kepada Rm.Edi dan seluruh keluarga besar SMK St.Fransiskus sehingga perayaan ini dapat berjalan dengan baik. “Kita patut bersyukur, bisa merayakan kemenangan akan kebangkitan Yesus Kristus dengan rela berkorban dan rela menderita di kayu salib, kita juga bersyukur bahwa momentum ini sekaligus merayakan hari Kartini, sosok pejuang emansipasi wanita dengan karya besarnya  sebuah buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Mari kita senantiasa berjuang berani menderita, memulai hidup baru, meneladani Yesus Kristus dan Ibu Kartini, supaya masa depan kita lebih baik.” tegas Bpk. Yohanes Sudarna.

Suster, Bapak,Ibu guru karyawan SMK St. Fransiskus yang juga turut memeriahkan Kartini Day dengan mengenakan baju adat/kebaya. Kamis, 21/4/2022. (Photo is taken by Aron)

            Setelah Perayaan Misa Paskah, kegiatan dilanjutkan dengan pentas seni, yang dikoordinir  Ibu Susi Kristian Kristiani, dengan menampilkan pembacaan puisi,  fashion show baju adat, menyanyi, dll. Semoga kedepannya muncul Kartini – Kartini muda khususnya dari SMK St. Fransiskus yang dapat membawa perubahan, baik itu perubahan dalam semangat belajar, semangat berbagi dan semangat rela berkorban.

Beberapa siswa- siswi SMK St Fransiskus berpose dengan mengenakan pakaian adat/kebaya saat mengikuti Perayaan Misa Paskah di aula SMK St.Fransiskus. Kamis 21/4/2022.(Photo is taken by Marco )

The writer : Mrs. Natalia (guru bahasa inggris SMK St. Fransiskus Semarang)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*